Temukan candi eksotik di Jogja yang menawarkan keindahan arsitektur dan sejarah yang memukau. Nikmati liburan tak terlupakan dengan mengunjungi situs-situs bersejarah di Yogyakarta!
Yogyakarta, kota budaya yang kaya akan sejarah dan tradisi, tak hanya terkenal dengan Candi Borobudur dan Prambanan yang megah. Terselip di berbagai penjuru, candi-candi eksotik dengan pesonanya yang unik menanti untuk dijelajahi. Bagi para pecinta wisata sejarah dan budaya, menjelajahi candi-candi eksotik ini bagaikan menemukan harta karun tersembunyi.
Candi Ijo, sebuah permata tersembunyi di Yogyakarta, menawarkan pesona eksotis yang memikat para penjelajah sejarah dan pecinta alam. Terletak di atas bukit dengan ketinggian 410 mdpl di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman, candi ini menghadirkan panorama menakjubkan yang memadukan kemegahan arsitektur kuno dan keindahan alam Yogyakarta.
Perjalanan menuju Candi Ijo membutuhkan usaha ekstra, namun terbayarkan dengan pemandangan indah yang menanti. Pengunjung dapat mencapai candi dengan kendaraan pribadi atau menyewa ojek dari Candi Ratu Boko. Perjalanan berliku dan menantang dengan tanjakan curam, namun rasa lelah akan terhapus saat melihat kemegahan candi yang berdiri kokoh di puncak bukit.
Candi Ijo dibuka setiap hari dari jam 06.00 hingga 18.00 WIB. Pengunjung dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 6.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 40.000 untuk wisatawan mancanegara.
Fasilitas di Candi Ijo tergolong sederhana, terdapat toilet dan warung makan kecil di dekat pintu masuk. Pengunjung diimbau untuk menjaga kebersihan, menjaga ketenangan, dan menghormati nilai-nilai budaya di sekitar candi.
Candi Ijo merupakan kompleks percandian Hindu yang terdiri dari 11 tingkatan teras, dengan Candi Induk yang megah di puncaknya. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-10 hingga ke-11 Masehi pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Keunikan Candi Ijo terletak pada lokasi strategisnya di atas bukit, arsitekturnya yang menawan, dan panorama alam yang luar biasa.
Daya tarik utama Candi Ijo adalah pemandangannya yang luar biasa. Dari puncak candi, pengunjung dapat memandang hamparan sawah hijau, Candi Ratu Boko, Kota Yogyakarta, dan Gunung Merapi yang megah. Pemandangan matahari terbenam di Candi Ijo tak boleh dilewatkan, menghadirkan momen magis yang tak terlupakan.
Candi Ijo, lebih dari sekadar candi kuno, adalah surga tersembunyi di Jogja yang menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan. Keindahan alamnya yang memukau, nilai sejarahnya yang kaya, dan atmosfernya yang tenang menjadikannya destinasi wisata favorit bagi para penjelajah sejati.
Candi Ijo bukan hanya sebuah candi biasa, melainkan sebuah gerbang menuju masa lampau dan sebuah oase ketenangan di tengah hiruk pikuk kehidupan modern. Kunjungi Candi Ijo dan rasakan sendiri keindahan dan keunikan candi eksotis ini.
Terletak di atas bukit di Dusun Candi Abang, Sleman, Yogyakarta, Candi Abang menawarkan pesona eksotis yang menanti untuk dijelajahi. Candi Buddha ini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang diperkirakan berasal dari abad ke-8 atau ke-9 M. Dibangun dari bata merah yang berkilauan di bawah sinar matahari, candi ini memancarkan aura mistis dan penuh sejarah.
Memasuki kawasan Candi Abang, pengunjung akan disambut dengan suasana tenang dan asri. Pemandangan sawah hijau yang membentang di sekitar candi semakin menambah keindahan panorama alamnya. Untuk mencapai puncak bukit candi, pengunjung dapat menaiki tangga batu yang tersusun rapi.
Meskipun kondisinya tidak seutuh candi-candi lainnya di Yogyakarta, Candi Abang tetap menyimpan pesona yang memikat. Bentuk candi yang menyerupai piramida dengan undakan-undakan di setiap sisinya menjadi ciri khas yang membedakannya dari candi-candi lain. Di beberapa bagian candi, masih dapat dilihat sisa-sisa ornamen dan ukiran yang menceritakan kisah kejayaan masa lampau.
Candi Abang bukan hanya sebuah candi kuno, tetapi juga sebuah oase di tengah hiruk pikuk Yogyakarta. Di sini, pengunjung dapat merasakan ketenangan dan kedamaian, serta belajar tentang sejarah dan budaya Mataram Kuno. Keindahan alam di sekitar candi pun menjadi daya tarik tambahan yang membuat Candi Abang patut untuk dikunjungi.
Candi Abang adalah sebuah candi eksotis di Yogyakarta yang menawarkan pengalaman wisata sejarah dan budaya yang unik. Dengan pesonanya yang memikat dan suasananya yang tenang, Candi Abang merupakan destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi para pecinta sejarah, budaya, dan alam.
Candi Plaosan, terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, merupakan kompleks candi Buddha yang memesona dan menyimpan kisah cinta yang unik. Dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan, raja Mataram Kuno, sebagai persembahan cinta untuk permaisurinya, Pramudyawardhani, candi ini menjadi saksi bisu toleransi dan akulturasi budaya di masa lampau.
Keunikan Candi Plaosan terletak pada pembagiannya menjadi dua bagian, yaitu Plaosan Lor di utara dan Plaosan Kidul di selatan. Plaosan Lor melambangkan alam kehidupan, sedangkan Plaosan Kidul melambangkan alam kematian. Pembagian ini mencerminkan konsep Rwa Bhineda, keseimbangan antara dua kekuatan yang berlawanan dalam budaya Jawa.
Pesona Candi Plaosan tidak hanya terletak pada arsitekturnya yang megah, tetapi juga pada relief-relief yang menghiasi candi. Relief-relief tersebut menceritakan kisah Panji, seorang pangeran tampan yang mencari cintanya, Candra Kirana. Kisah ini menjadi simbol perjalanan spiritual manusia dalam mencari pencerahan.
Bagi para pengunjung, Candi Plaosan menawarkan pengalaman wisata sejarah dan budaya yang tak terlupakan. Jam buka candi ini adalah 08.00 WIB – 17.00 WIB, dengan tiket masuk sebesar Rp 5.000 untuk wisatawan domestik dan $3 untuk wisatawan mancanegara. Fasilitas yang tersedia di kompleks candi ini termasuk toilet, mushola, dan area parkir.
Beberapa aturan yang perlu diperhatikan saat mengunjungi Candi Plaosan adalah:
Candi Plaosan merupakan destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi para pecinta sejarah, budaya, dan keindahan alam. Keindahan arsitekturnya, relief-relief yang penuh makna, dan kisah cinta yang terukir di batu menjadikan candi ini sebagai tempat yang istimewa untuk direnungkan dan dinikmati.
Terletak di Desa Kebon Dalem Kidul, Prambanan, Klaten, Candi Sojiwan bagaikan permata tersembunyi yang menanti untuk dijelajahi. Dibangun pada abad ke-9 Masehi, candi Buddha ini memancarkan pesona eksotis dengan arsitektur megah dan relief yang memukau.
Memasuki kompleks candi, pengunjung akan disambut oleh pagar besi yang kokoh. Jalan setapak yang rapi akan mengantarkan Anda menuju candi utama, dikelilingi oleh pemandangan sawah hijau yang menyejukkan mata. Candi Sojiwan memiliki denah bujur sangkar dengan ketinggian sekitar 27 meter.
Salah satu daya tarik utama Candi Sojiwan adalah relief-relief yang menghiasi kaki candi. Lebih dari 20 relief terukir indah, menceritakan kisah-kisah Pancatantra dan Jataka dari India. Relief-relief ini bukan hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki nilai edukasi dan spiritual yang tinggi.
Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Candi Sojiwan, jam buka adalah dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Harga tiket masuk cukup terjangkau, yaitu Rp 5.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 10.000 untuk wisatawan mancanegara.
Beberapa fasilitas yang tersedia di Candi Sojiwan antara lain toilet, tempat parkir, dan warung makan. Pengunjung diimbau untuk menjaga kebersihan dan menghormati aturan yang berlaku di kawasan candi.
Pengunjung diimbau untuk menjaga kebersihan dan kelestarian Candi Sojiwan. Pengunjung candi diimbau untuk berpakaian sopan dan menghindari pakaian yang minim atau terbuka, demi menjaga kesucian dan kelestarian candi.. Pengambilan foto dan video diperbolehkan, namun tidak boleh menggunakan flash.
Candi Sojiwan bukan sekadar candi biasa, tetapi sebuah portal menuju masa lampau. Di sini, Anda dapat belajar tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai spiritual yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa Kuno. Kunjungi Candi Sojiwan dan rasakan sendiri pesonanya yang tiada tara!
Terletak di jantung Yogyakarta, Candi Sewu bagaikan mutiara tersembunyi yang menanti untuk dijelajahi. Candi Buddha terbesar kedua di Jawa ini memancarkan aura mistis dan pesona sejarah yang tak terlupakan. Dibangun pada abad ke-8 M, Candi Sewu menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Mataram Kuno dan menjadi bukti nyata keahlian arsitektur masa lampau.
Memasuki kompleks Candi Sewu, pengunjung akan disambut oleh gerbang megah yang mengantarkan mereka ke pelataran luas. Di sini, terdapat Candi Utama yang menjulang tinggi, dikelilingi oleh deretan candi perwara yang tertata rapi. Setiap candi memiliki keunikan dan keindahannya sendiri, dihiasi dengan relief-relief yang menceritakan kisah-kisah Buddhis dan kehidupan masyarakat kala itu.
Bagi pecinta fotografi, Candi Sewu adalah surga. Sudut-sudut instagramable berlimpah, dengan latar belakang candi yang megah dan panorama alam yang memukau. Momen terbaik untuk mengunjungi Candi Sewu adalah pagi hari atau sore hari, saat matahari belum terlalu terik dan suasana terasa lebih tenang.
Informasi penting untuk pengunjung:
Candi Sewu bukan sekadar candi biasa. Tempat ini adalah portal menuju masa lampau, di mana pengunjung dapat merasakan atmosfer spiritual dan belajar tentang kekayaan budaya Indonesia. Kunjungi Candi Sewu dan rasakan sendiri keajaiban yang menanti!
Ingin menjelajahi candi-candi eksotik di Jogja dengan mudah dan nyaman? Alodia Tour siap membantu Anda! Alodia Tour menyediakan berbagai paket wisata candi eksotik di Jogja yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Mengapa Memilih Alodia Tour?
Hubungi Alodia Tour sekarang juga dan ciptakan pengalaman wisata candi eksotik di Jogja yang tak terlupakan!
Alamat: Alodia Tour
Reservasi Sekarang!